"Ini memang programnya pemprov DKI Jakarta setiap tahun," kata salah satu pegawai pembersih patung, Hermanto saat berbincang dengan merdeka.com di Bundaran HI, Senin (5/11).
Meskipun membersihkan patung adalah program pemprov, tapi Hermanto bukanlah pegawai Pemprov DKI. Dia hanya warga biasa yang bekerja serabutan.
"Kerjaan serabutan, kalau ada kerjaan saya kerja kalau tidak ada nganggur," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak tahu persis siapa yang menyuruhnya membersihkan patung-patung. Yang dia tahu hanya disuruh oleh mandor dan itu pun belum pernah bertemu.
"Cuma dibayar Rp 200 ribu per hari, makan sendiri, transport sendiri, rokok sendiri. Ya kita hemat-hemat saja lah," imbuhnya.
Menurut rencana, patung-patung yang usai dicuci akan ditutup pakai kelambu dan akan dibuka sehari kemudian. Herman merasa bayaran yang dia dapat belum cukup untuk membayar tenaganya.
"Susah bersihinnya, pakai cairan kimia, harus berani juga naik setinggi itu," ucapnya sambil tertawa.
Sumber : Merdeka.com
0 comments:
Post a Comment