Ballack berteriak pada Tom Henning Ovrebo pada laga leg II semi final
Liga Champions antara Chelsea vs Barcelona tahun 2009 lalu.
Tom Henning Ovrebo, wasit asal Norwegia yang memimpin laga leg II semi
final antara Chelsea vs Barcelona pada tahun 2009 lalu mengaku sampai
kini masih mendapat kiriman email bernada kasar dari para fans. Ovrebo
memang menuai kontroversi dan jadi orang yang dipersalahkan atas
tersingkirnya Chelsea saat itu.
Laga saat itu berakhir 1-1 dan Barcelona berhak maju ke final karena
unggul gol tandang. Pada pertemuan leg I, Barcelona dan Chelsea bermain
imbang tanpa gol. Ovrebo jadi orang yang disalahkan karena keputusannya
beberapa kali menguntungkan Barcelona. Kala itu dua kali pemain
Barcelona menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti, ia tidak meniup
peluit. Dua kali pula Didier Drogba dijatuhkan di kotak penalti, ia
juga tak menip peluit. Asa Chelsea yang saat itu bakal melenggang ke
babak final musnah saat Iniesta mencetak gol penyama di injury time.
Wasit berkepala plotos berbadan tegap yang dicaci maki Drogba dan
Ballack yang kini berusia 45 tahun itu sudah pensiun. Ia pensiun setelah
FIFA tak memilihnya saat Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Kepada
Guardian ia mengaku masih sangat mengingat malam di Stamford Bridge yang
cukup menentukan dalam karirnya itu.
Ovrebo diserang secara verbal oleh Didier Drigba dan Jose Bosingwa
sesaat setelah ia meniup peluit akhir. Kedua pemain itu masing-masing
kemudian di denda empat dan tiga pertandingan. Ovrebo juga diancam bakal
dibunuh, beberapa fans sampai saat ini masih memaki-makinya dengan
sebutan hina.
"Saya mendapat tiga sampai empat email setiap tahunnya yang kasar," kata
Ovrebo yang kini tinggal di Oslo Norwegia. "Itu tidak menyenangkan,
tapi tidak ada yang serius."
Menjelang laga ulangan antara Barcelona dan Chelsea, Ovrebo mengakui
kesalahannya dalam pemimpin pertandingan itu. "Saya belajar banyak dari
pengalaman itu. Tapi, semua wasit pasti punya pengalaman baik dan buruk,
itu bagian dari tugas. Saya tidak bisa menyimpan rasa penyesalan itu
terus menerus. Hidup saya harus terus berjalan," kata bapak empat anak
yang membuka praktek psikologi ini.
Kejadian di Stamford Bridge tidak mengurangi kecintaannya pada
sepakbola. Ia juga mengaku tetap akan menonton laga antara leg I anatar
Chelsea dan Barcelona pada 18 April nanti melalui televisi. "Tentu saja.
Disamping semua yang terjadi, saya tetap cinta sepak bola."
Posted in: Berita Terkini
Email This
BlogThis!
Share to Facebook
0 comments:
Post a Comment