JAKARTA - Mencuatnya wacana pelarangan staf DPR
mengenakan rok mini ketika bertugas, menuai kritik pedas. Aturan semacam
ini dinilai sama sekali tidak cerdas sehingga muncul kecurigaan rencana
ini sengaja digulirkan untuk mengalihkan isu.
Anggota Komisi IX DPR, Rieke Dyah Pitaloka, mencurigai isu pelarangan
rok mini hanyalah permainan untuk mengalihkan isu kenaikan bahan bakar
minyak (BBM) yang kini semakin marak.
"Ada pengalihan isu. Rok mini tidak akan menyebabkan pengaruh pada
kebutuhan pokok," ujarnya saat ditemui wartawan di DPR, Selasa
(06/03/2012). "Saya merasa ini ada peralihan isu. Kenapa publik
diarahkan pada rok mini," imbuh Rieke.
Usaha untuk mengalihkan isu tersebut dinilai tidak substantif. Lebih
lanjut Rieke mengatakan bahwa anggota dewan harus fokus pada tugas
pokoknya masing-masing.
Perempuan yang akrab disapa Oneng ini mengimbau kepada anggota dewan
untuk mengkritisi proyek pembangunan ruang Banggar DPR dengan dana Rp20
miliar, ketimbang mengedarkan pelarangan rok mini. "Fokus pada tugas
pokok dewan sendiri untuk membicarakan yang lebih penting, misalnya
ruang banggar yang tidak penting," pungkasnya.
Seperti diketahui, DPR berencana membuat rancangan peraturan tentang
penampilan perempuan di gedung wakil rakyat yang terhormat. Salah
satunya adalah pelarangan menggunakan rok mini dan pakaian seksi
lainnya. Hal itu mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPR dari fraksi
PDIP, Pramono Anung.
Menurutnya, peraturan ini penting untuk memulihkan citra DPR. Bagi
Pramono, pakaian pejabat lembaga negara dan staf anggota dewan harus
mencerminkan kesopanan dalam berpenampilan.
Sumber: Okezone NEws
Pilih Babe apa UC News ? Ini Dia Jawabannya ...
-
Sebelumnya saya sudah pernah membahas bagaimana cara bisa mendapatkan
pundi-pundi pemasukan yang bisa anda dapatkan dari internet melalui menulis.
Di era...
9 years ago
0 comments:
Post a Comment